Nama: Lingga Widayana
Npm:066110055
Tugas Biologi Sel Molekuler
Protein carrier
1-Pada symport
(coupled transport yang melewatkan ion pertama dan kedua pada arah yang
sama)
substansi yang dicotransport bergerak searah gerakan ion.
Diantara metabolit penting dan ion yang digerakkan secara aktif ke dalam sel
dengan symport adalah gula dan Na++.
2-Pada antipor(kedua
molekul ditranspor dengan arah berlawanan). substansi yang
bergerak dalam arah berlawanan dengan gerakan ion. Pola ini umumnya
terbatas untuk ion. misalnya pompa Na-K.
3-uniport (transpor
satu molekul)
Uniport Transport sederhana suatu molekul dari sisi membran
yang satu ke sisi yang lain.
Misalnya
-pengambilan asam amino dari usus halus ke sel-sel yang
membatasinya memerlukan pengikatan ion Na+ dan asam amino secara bersamaan ke
protein transporter yang sama
-protein pengikat kalsium
-pada pangkal kapiler Glomerulus
1.pendahuluan
-Apa
itu kanal ion?
Kanal ion merupakan protein membran yang terdapat
pada lapisan lipid membran sel, tersusun dari beberapa sub-unit protein
membentuk suatupori-pori. Kanal ion tersusun atas beberapa subunit protein,
dimana subunit alfa adalah subunit terbesar dan utama..
subunit alfa terdiri dari 4 domain homolog (liat di
gambar yg warna ijo, biru muda, ijo-biru g jelas & ungu) yg masing2 terdiri
dari 6 segmen yg melintasi membran di masing2 homolog.
struktur
kanal ion teraktivasi voltase
Gambar di atas menunjukkan struktur kanal ion jenis
teraktivasi voltase (voltage gatted channel), yaitu kanal Na+, K+, Ca++. Struktur
dan fungsi dari kanal2 teraktivasi voltase tersebut mirip. perbedaannya adalah
pada subunit alfa pada kanal ion Na+ dan Ca++ terdiri dari 4 domain sedangkan
kanal ion K+ hanya 1 domain
gambaran
sederhana kanal ion K+
Fungsi
Kanal ion:
1. Transport ion
2. Pengaturan potensial listrik melintasi membran
sel
3. Signaling sel (Kanal Ca++)
Gangguan pada kanal ion dapat menyebabkan penyakit,
misalnya:
1. Aritmia : terjadi gangguan pada kanal Na+, K+,
Ca++ pada otot jantung
2. Diabetes : pada kanal Ca++, K+
3. Epilepsi : pada kanal Na
1.
Voltage-gate
channel (kanal ion teraktivasi voltase).
Kanal ini bisa berespon
jika ada perubahan potensial membran sel. Kalau terjadi depolarisasi kanal ini
akan membuka, nah kalau terjadi hiper polarisasi maka akan menutup. Contoh
Kanal ion Na+ dan K+. kanal yg 1 ini diaktivasi oleh perubahan voltase
(potensial aksi). Kanal akan membuka jika terjadi depolarisasi dan menutup jika
terjadi hiperpolarisasi
depolarisasi :
peristiwa berkurangnya perbedaan polaritas pada membran sel antara
daerah intrasel dan ekstrasel.
depolarisasi terjadi saat ada ion positif yg masuk ke sel (misal Na+)
perbedaan muatan listrik normalnya kan -60 sampai
-80. yang dimaksud depolarisasi yaitu ‘kenegatifan’nya berkurang. misal dai -60
jadi -20 atau bahkan positif.
hiperpolarisasi : peristiwa meningkatnya perbedaan
polaritas pada membran sel antara daerah intrasel dan ekstrasel
ini kebalikan yg depolarisasi. perbedaan muatan
listrik menjadi semakin besar (negatif). terjadi saat kanal ion K+ terbuka dan
ion K keluar. atau dapat juga terjadi saat ion Cl- masuk ke dalam sel.
contohnya: kanal ion Na+, K+, Ca++
Hantar hantar sinyal
1. Saat ada stimulus berupa voltase maka kanal Na+
akan terbuka
2. Natrium yg banyak di luar sel akan masuk ke dalam
sel (ingat dari yg konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah)
3.Nah karena ion natrium itu positif, maka intrasel
yang semula negatif akan mengalami depolarisasi
karena perbedaan potensialnya dengan ekstrasel berkurang
4. Kemudian kanal K+ yg mengendus perubahan itu (err
lebih tepatnya merasakan perbedaan potensial) akan membuka sementara kanal Na+
menutup. Kanal K+ akan mengusir ion2 kalium agar keluar dari sel untuk
mengembalikan potensial seperti saat resting potential
5. Well it works! terjadi repolarisasi (potensial kembali
ke keadaan semula)
6. Eits kelebihan, sampe jadi negatif -76 mV (hiperpolarisasi)! err yaudahlah
mending balik kayak semula aja. lah piye baliknone? tenang kan ada pompa Na+/K+ ATPase
7. Namanya juga ATPase dia butuh ATP untuk
mengembalikan ion2 natrium dan kalium pulang ke rumahnya masing2. di pompa
ini 3 natrium dikeluarkan dan 2
kalium dimasukkan ke dalam sel
2. Kanal ion Kalsium
- Ca++ merupakan molekul signaling dan second messenger
- Konsentrasi Ca++ dalam sel sangat kecil
(10-20 nM) sedangkan di ekstra sel (1-2 mM)
macam2nya:
1 L channels (L-type)
atau long open time
banyak dijumpai pada
otot jantung, sel otot plos dan otak
target aksi obat2
antiangina dan antihipertenti golongan antagonis Ca++, contohnya verapamil,
nifedipin, diltiazem
2. T channels
(T-type) atau tiny atau transient current
diaktivasi oleh
depolarisasi yg kecil
target aksi etosuksimid, obat anti epilepsi
jenis petit mal
3. N channel (N-type)
yang berarti neuronal
diaktivasi oleh depolarisasi
yg besar
utamanya berperan
dalam pelepasan neurotransmitter pada ujung saraf
4. P channel (P-type) yang berarti Purkinje
berperan dalam
pelepasan neurotransmitter dari ujung saraf
Cara menjaga kadarnya dalam sel
Calcium diperlukan
dalam jumlah yg kecil di sel. Untuk menjaganya, maka dilakukan regulasi sebagai
berikut:
1. Pada kondisi
normal, jika kadar kalsium berlebihan maka NCX (Natrium Calcium Exchanger) lah
yg mengeluarkannya.
2. atau di simpan di
retikulum endoplasma melalui pompa Ca-ATPase
3. atau di simpan di
mitokondria dengan bantuan pompa Ca berkapasitas tinggi
2. Ligand-gate channel (Kanal ion
teraktivasi Ligand).
Kanal ini akan berespon oleh keberadaan molekul ligand spesifik
yang ada didaerah ekstra sel ditempat kanal ada. Contoh: reseptor asetilkolin
Nikotinik, reseptor NMDA dan lain-lain.
Bentuk paling terkenal dari memori saraf adalah proses yang disebut
potensiasi jangka panjang (LTP disingkat), yang beroperasi pada sinapsis yang
menggunakan neurotransmitter glutamat yang bekerja pada tipe khusus dari
reseptor yang dikenal sebagai reseptor NMDA. Reseptor NMDA memiliki
"asosiatif" properti: jika dua sel yang terlibat dalam sinaps
keduanya diaktifkan pada sekitar saat yang sama, saluran terbuka yang memungkinkan
kalsium mengalir ke sel target. Masuknya kalsium memulai kaskade utusan kedua
yang akhirnya mengarah pada peningkatan jumlah reseptor glutamat dalam sel
target, sehingga meningkatkan kekuatan efektif sinaps. Perubahan dalam kekuatan
dapat berlangsung selama minggu atau lebih. Sejak penemuan LTP pada tahun 1973,
jenis lain dari jejak memori sinaptik telah ditemukan, yang melibatkan
peningkatan atau penurunan dalam kekuatan sinaptik yang disebabkan oleh
berbagai kondisi, dan terakhir untuk periode variabel waktu. Semua bentuk
modifiability sinaptik, secara kolektif, menimbulkan plastisitas saraf, yaitu,
kemampuan untuk sistem saraf untuk menyesuaikan diri dengan variasi lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar